Kesunyian yang Tidak Ingin Disembuhkan

Kesunyian bukan penyakit baginya. Ia adalah lanskap tempat pikirannya berkelana tanpa peta. Di dalamnya tidak ada suara manusia, tidak ada keharusan menjawab, tidak ada sirkus sosial yang menuntut partisipasi. Hanya ia, pikirannya, dan waktu yang meluas perlahan seperti kabut di lembah.

Bagi banyak orang, kesunyian adalah momok. Mereka melarikan diri darinya dengan obrolan kosong, notifikasi, tawa palsu, dan kebisingan yang dibuat-buat. Tapi baginya, justru di dalam sunyilah dunia terasa jujur. Tidak ada tipu muslihat di sana, tidak ada pencitraan, tidak ada kebutuhan untuk menutupi diri dengan bahasa.

Kesunyian, bagi dia, bukan sekadar ketiadaan suara. Ia adalah ruang spiritual di mana hal-hal tak terucap bisa bernafas. Di sanalah ia bertemu dengan dirinya sendiri—yang tidak sedang berperan, tidak sedang dipuji, tidak sedang disalahpahami. Ia tahu, ada bagian dari dirinya yang tidak bisa hidup di tengah orang banyak. Bagian yang hanya tumbuh dalam diam, seperti akar yang bekerja di bawah tanah tanpa pernah terlihat.

Namun kesunyian juga bisa kejam. Ia menyedot gairah, membekukan semangat, menjadikan dunia terasa terlalu jauh. Ia pernah mencoba melawannya: keluar, bergaul, tersenyum, berinteraksi. Tapi ia selalu pulang dengan rasa hampa yang sama. Seolah semua percakapan adalah gema yang kehilangan sumbernya. Maka ia berhenti melawan. Ia berdamai.

Kini ia membiarkan kesunyian menjadi bagian dari dirinya. Ia tidak lagi menyebutnya penderitaan, melainkan habitat. Ia membaca, menulis, berpikir, dan mengamati dunia dari jarak yang aman. Ia tahu, manusia diciptakan untuk bersuara, tapi tidak semua harus berteriak. Sebagian cukup berbisik kepada langit, dan biarkan sunyi menjawab.

Dan di dalam sunyi itu, ia menemukan sesuatu yang bahkan cinta tidak selalu bisa berikan: ketenangan yang tidak bergantung pada siapa pun. Sebuah ruang dalam diri yang tak perlu diisi, karena sudah penuh oleh keberadaan itu sendiri.


Dan di dalam sunyi itu, ia menemukan sesuatu yang bahkan cinta tidak selalu bisa berikan: ketenangan yang tidak bergantung pada siapa pun.

Posting Komentar

...

[blogger][facebook]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.