Sains adalah metode sistematis untuk memahami dunia alam melalui pengamatan, eksperimen, dan pengujian hipotesis. Ilmu pengetahuan ini didasarkan pada bukti empiris, dan kebenarannya bersifat tentatif serta terbuka terhadap revisi berdasarkan data baru. Sains mencakup berbagai disiplin ilmu seperti fisika, biologi, kimia, dan astronomi, yang semuanya berusaha menjelaskan fenomena alam menggunakan metode ilmiah.
Saintisme, di sisi lain, adalah pandangan atau ideologi yang melebih-lebihkan kapasitas sains untuk menjawab semua pertanyaan tentang realitas, termasuk yang berada di luar ranah sains itu sendiri, seperti pertanyaan moral, filosofis, atau teologis. Saintisme cenderung menganggap sains sebagai satu-satunya sumber pengetahuan yang valid dan memandang semua pendekatan non-ilmiah (seperti filsafat, seni, atau agama) sebagai kurang penting atau tidak relevan.
Jadi, sementara sains adalah metode untuk mempelajari dunia alam, saintisme adalah pandangan yang terlalu mengagungkan peran sains dalam menjawab segala pertanyaan tentang realitas manusia dan kehidupan.
Saintisme muncul karena berbagai faktor, dan salah satunya terkait dengan perkembangan sains yang luar biasa sejak abad Pencerahan. Sains memberikan pemahaman yang sangat kuat dan akurat tentang dunia fisik, menghasilkan teknologi yang mengubah kehidupan manusia. Seiring keberhasilan sains, muncul kecenderungan untuk melihatnya sebagai satu-satunya metode yang sah dalam memperoleh pengetahuan, bahkan di luar ranahnya. Hal ini berujung pada saintisme, di mana ilmu pengetahuan dianggap memiliki otoritas absolut dalam semua bidang kehidupan, termasuk moralitas, makna hidup, atau estetika, yang sebetulnya di luar cakupan sains.
Posting Komentar