di puncak-puncak tinggi itu
cinta memahat harap dan kecemasan
menggelitik adrenalin yang lena
berpacu menuju limit
di kabut tipis yang melayang rendah
sebaris, sebait lalu selaksa janji terserak liar
membelai lembut setiap pucuk di ladang bawang
untuk sang kabut atau sang janji
setiap harap dan cemas itu
di sejengkal pijakan yang lebih tinggi itu
tidak ada pilihan untuk menjadi munafik
meski sehembus nafas itu hanya debu kosmik
namun masih terlalu mulia untuk bertahan
demi sekadar sepotong oportunisme
di dalam lakon syahwat egoisme
di sini
dari telapak yang jejaknya hampir selalu samar
hanya sekeping cinta yang selalu menyertai
menyapa alam
untuk metamorfosa menuju gerbang-Nya
adakah cinta itu masih cinta yang layak
untuk dia yang maha tercinta
di tanah lembanna
setiap pucuk di ladang bawang itu
adalah cintaNya
....aroma tanah basah di tempat yang lebih tinggi itu
BalasHapusadalah gravitasi bagi jidat ini untuk bersujud kepadaMU.....
di tanah lembanna, setiap pucuk di ladang bawang itu adalah cintaNYA
aihh..
Hapusrindu kembali menggelitik
untuk bermain-main di gerimis dan kabut Desember..