Di dalam server DivineRepo, kabar berseliweran seperti packet data yang hilang arah. Branch bertajuk "Holy_Scriptures" ramai oleh debat para nabi, malaikat, dan contributor anonim yang merevisi ayat-ayat suci layaknya open-source project. Tuhan baru saja push commit pertama ke repositori Genesis—sebuah baris kode singkat: “In the beginning, God created the heavens and the earth (Tag: v1.0-Alpha).” Tapi Moses, di balik akun @Burning_Bush, mengkritik keras: “Ini debug log, bukan mukjizat! Lihat commit message-Nya: ‘Fix darkness bug. Add light feature.’—Dia bahkan lupa encrypt!”
Di thread komentar, Augustine menambahkan catatan pilu: “Adam dan Hawa unit test yang gagal. Mereka harusnya output kebahagiaan, malah return dosa.” Darwin, dengan username samar @NaturalSelection, menyambar: “Bukan gagal, hanya merge conflict antara IntelligentDesign.py dan NaturalSelection.java. Tuhan terlalu cepat force push.” Sementara itu, di versi berikutnya, Tuhan menambahkan patch bernama Nuh, Musa, dan Isa—release notes-nya samar: *“Perbaikan minor: banjir, belalang, api. Known bug: Free will masih bermasalah.”
Di pojok lain repositori, seorang coder Sufi mengutip ayat Al-Qur’an dari folder Quran.v2.0: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: ‘Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.’” Ia menafsirkan di forum StackOverflow_Iman: “Khalifah itu admin privileges, tapi manusia exploit bug ‘nafsu’ hingga corrupt filesystem alam.” Para malaikat protes di kolom issue, menulis: “Mengapa menciptakan user yang akan banjiri log dengan darah dan dosa?” Tuhan membalas singkat: “Aku punya Ctrl+Z.” Tapi hingga kini, Ctrl+Z bernama taubat kerap gagal—error message-nya berkedip: [Disk quota exceeded: Dosa telah penuh].
Sementara itu, di subdirektori BhagavadGita, Krishna menjelaskan karma kepada Arjuna dalam bahasa loop: “Setiap action() memanggil reaction(), hingga stack overflow bernama moksha.” Tapi di production, kode ini sering hang. Seorang developer Bali menulis di forum: “Jika loop karma tak berhenti, force quit dengan upacara Ngaben.” Di App Store spiritual, muncul iklan “KarmaCleaner 3.0”—klaim bisa flush cache dosa dengan donasi 1% gaji, plus bonus watermark "Bersih" di karma_report.pdf.
Pada sudut remang metaverse, seorang pendakwah dengan avatar hologram—jubahnya berpixel emas, suaranya seperti text-to-speech—berkhotbah di server Masjid Digital: “Firewall iblis makin kuat! Download ‘QuranVPN’ untuk bypass godaan!” Di kolom chat, umat berdesakan: “Ustadz, apakah bitcoin halal jika mining-nya pakai panel surya?” “Saya ketahuan cheat di game nikah—kapan unban di akhirat?” Di antara riuh iklan “Zamzam Water NFT” dan “Mukena Limited Edition”, sebuah aplikasi bernama Confession 2.0 menawarkan auto-penance: “Foto selfie, deteksi dosa via AI, dapatkan istighfar dalam 50 bahasa. Premium? Langsung connect ke heavenly server!”
Di folder Gospels.md, Yesus sedang duduk lesu di depan crucifixion_module. Murid-muridnya ribut: Petrus melaporkan SQL injection mengubah ajaran trinitas jadi polytheism, sementara Paulus mengeluh suratnya ke jemaat Roma di-edit jadi prosperity_gospel.docx. “Aku datang untuk patch dosa warisan,” Yesus berbisik, “tapi mereka malah fork ajaran jadi 30.000 denomination.” Di log-nya tertulis: “User lebih suka pirate versi lite: ‘Love thy neighbor’ jadi ‘Like thy neighbor’s post’.”
Tak ketinggalan, di channel #Sunnah, Nabi Muhammad kebingungan meninjau pull request umatnya: “Mengapa ada fork ‘IslamNusantara.dll’ dan ‘Wahhabi.exe’? Aku hanya turunkan satu API!” Jibril berbisik: “Mereka tambah middleware: budaya, politik, TikTok hijrah trends.” Tiba-tiba, notifikasi muncul: “New issue: Hadis palsu viral di #BucinSyariah—fix segera!”
Di belakang layar, Vatikan meluncurkan VaticanOS 2.0 dengan fitur auto-indulgence—bayar via crypto untuk skip api penyucian. Sementara itu, digital rosary—tasbih penghitung dzikir—sering crash karena iklan “Beli tanah surga, diskon 40%!” Sebuah video deepfake Ustadz Felix Siauw tiba-tiba render sendiri: “Meme itu jihad modern!”
Server bergetar. Peringatan merah muncul: [WARNING: Post-Truth Virus Detected in Scripture Database]. Rekomendasi sistem berkedip: [Rollback to Adam’s Firmware? (Y/N)].
Di sudut gelap repositori, Rumi meninggalkan pesan terhapus: “Jangan clone aku, clone-lah Yang Maha Clone. Tapi ingat—repository-Nya tak pernah public.” Para nabi, pendakwah, dan hacker spiritual terdiam. Mereka sadar: kitab suci mungkin hanya draft Tuhan yang belum selesai, tapi manusia sudah buru-buru deploy tafsir mereka—buggy, penuh exploit, dan dipenuhi merge conflict yang tak pernah resolve.
Posting Komentar
...