Poltergeist

     Pengalaman ini pertama kali dituturkan dalam majalah "Fate" terbitan bulan September 1964. Kemudian dimuat pula di dalam buku "Strange Psychic Experiences" yang diterbitkan oleh "Clark Publishing Co".
     Poltergeist berarti adanya hantu yang berwujud suara. Di daerah Islandia Utara ada sebuah daerah pertanian kecil yang disebut Saurar, tempat Gudmundur Einarsson, petani berusia 72 tahun, tinggal bersama istrinya Margret Benediksdotir, dan kedua anak mereka yang sudah besar, seorang anak perempuan bernama Sigurborg dan seorang anak laki-laki bernama Benedict.
     Pada hari Rabu tanggal 18 Maret 1964 pukul 1.40 dini hari, Einarsson dan istrinya dibangunkan oleh adanya suara gaduh yang tiba-tiba. Mereka tidur di ranjang yang terpisah dan di antara kedua ranjang mereka, di bawah jendela, terletak sebuah meja bulat telur yang panjangnya satu yard lebih sedikit dan beratnya sekitar 44 pon. Mereka melihat meja itu telah pindah dari bawah jendela dan sekarang sedang digotong ke luar kamar. Pada mulanya mereka menyangka itu disebabkan oleh adanya gempa bumi, tetapi anehnya tak ada barang lain di dalam kamar mereka yang pindah tempat.
     Pada petang hari berikutnya Nyonya Margret Benediksdotir dan anak perempuannya, Sigurborg, sedang bekerja di luar rumah ketika mendengar sesuatu berderak di dalam rumah. Tak seorang pun ada di dalam rumah itu ketika mereka bergegas masuk. Mereka melihat meja dapur telah pindah ke tengah-tengah ruangan dan setumpuk barang pecah-belah yang semula terletak di atas meja itu, mereka dapati berantakan dan pecah berhamburan di lantai. Sepanjang sisa hari itu, mereka menyaksikan barang-barang dalam rumah berpindah-pindah tempat. Malam sesudahnya, Tuan Einarsson dan istrinya terbangun lagi pada pukul 4.20 pagi oleh suara gaduh yang ditimbulkan oleh dipindahkannya meja makan.
     Tanggal 19 Maret seorang wartawan dari surat kabar "Morgunblaoio" bernama Thordur Jonsson datang untuk meninjau bersama supirnya. Setelah bercakap-cakap di ruang tamu dengan petani tua dan istrinya, dia dan supirnya diundang ke dapur untuk minum kopi. Kedua orang tua itu berjalan di depan, kemudian sang wartawan dan terakhir supirnya. Tak seorang pun yang berada di ruang tamu setelah mereka berempat ke dapur. Tapi begitu si supir masuk ke dapur, terdengar bunyi gaduh di dalam ruang tamu yang baru saja ditinggalkannya itu. Dia segera kembali lagi ke ruang tamu, diikuti yang lain-lainnya. Meja di ruangan itu telah didorong sejauh sekitar dua yard menyeberangi ruangan. Pada hari yang sama, anak laki-laki pasangan petani tua itu, yang tinggal di tempat lain, Bjorgvin, datang ke Saurar untuk tinggal beberapa minggu lamanya.
     Jumat tanggal 20 Maret, pukul 2.30 siang, Sigurborg berada di dapur, ibunya sedang berbicara lewat telepon di ruang tamu, sedang ayahnya di luar rumah bersama kedua anak laki-lakinya, ketika tiba-tiba Sigurborg melihat sebuah lemari besar yang terletak di pinggir tembok mulai bergerak. la dengan ragu-ragu meraih radio yang terletak di atas lemari itu dan baru saja dia berhasil meraihnya, lemari itu jatuh berderak ke atas lantai.
     Pagi berikutnya, 21 Maret pukul 9.30, lemari yang sama jatuh terguling ke atas lantai lagi. Tak seorang pun di dapur pada waktu itu. Margaret berada di ruang sebelah dapur bersama anak laki-lakinya, Bjorgvin, ketika mereka mendengar kegaduhan itu. Sigurborg sejam sebelumnya keluar dari rumah. Ia akan tinggal bersama saudara perempuannya di Reykjavik untuk selama beberapa minggu karena sarafnya mulai terganggu oleh peristiwa-peristiwa di rumahnya itu.
     Berita-berita tentang fenomena ini sekarang telah tersebar sampai ke ibu kota dan tempat itu telah diserbu oleh wartawan-wartawan pemburu berita dan orang-orang yang ingin tahu. Pada hari Sabtu saya pergi ke Saurar sebagai wakil dari  "Society for Psychical Research", bersama beberapa anggota lainnya. Seorang medium, Hafsteinn Bjornsson, ikut bersama kami pula. Kami tidak melihat fenomena telekinetik itu lagi, tetapi kepada kami diperlihatkan barang pecah-belah yang sudah hancur dan lemari besar yang kini diikat ke dinding. Margret menceritakan kepada kami, bahwa ketika seluruh anggota keluarganya sedang makan siang pada hari yang sama, meja tempat mereka duduk itu tiba-tiba bergerak sehingga mereka sibuk memegangi barang-barang pecah belah di atasnya agar tidak jatuh ke lantai dan pecah. Kami mengadakan suatu seance - pertemuan untuk mencoba berhubungan dengan roh - bersama Hafsteinn, tetapi kami tidak berhasil menemukan penyebab fenomena misterius ini. Sesudah mendiskusikan soal itu dengan penduduk Saurar, saya yakin tak seorang pun dari mereka dengan sengaja telah menyebabkan fenomena itu terjadi.
     Salah seorang geolog yang paling ulung dari Islandia datang ke tanah pertanian itu dan setelah melakukan penyelidikan dia berkesimpulan bahwa kemungkinan gempa bumi sebagai penyebab fenomena itu bisa dibuang. Kemudian seorang spesialis lain datang dengan membawa sebuah seismograf, tetapi dia juga tak menemukan jejak gempa bumi.
     Fenomena itu berlangsung hampir setiap hari sampai tanggal 3 April, dan minggu yang terakhir merupakan yang paling hebat. Meja besar di ruang tamu bergerak-gerak begitu sering dalam sehari, bahkan beberapa kali jatuh terguling dan akhirnya diikat pula ke dinding. Namun masih juga bagian atasnya terguling ke lantai dan remuk. Bingkai-bingkai foto berjatuhan dari tempat gantungannya di dinding ruang tamu, juga beberapa barang kecil lainnya, beberapa di antaranya remuk.
     Antara ruang tamu dan dapur ada sebuah ruang kecil tempat Sigurborg tidur sebelum ia pergi ke Reykjavik. Di dalam ruang itu barang-barang mulai bergerak pula. Sebuah talam yang digantung di dinding ruang itu jatuh beberapa kali dan akhirnya menggelinding ke dipan tempat gadis itu tidur.
     Di dapur barang-barang paling sering dilihat bergerak dan di gudang tempat beberapa rak yang penuh dengan barang-barang berbagai macam, sebuah rak penuh piring berderak rubuh sehingga pecah berantakan di lantai, sementara rak-rak yang lain sedikit pun tak bergerak.
     Tanggal 3 April Margret Benediksdotir dibawa ke rumah sakit yang terletak sekitar 30 mil jauhnya dari Saurar, karena menderita suatu penyakit. Beliau tinggal di sana untuk selama delapan hari. Selama beliau berada di rumah sakit itu, fenomena di rumahnya berhenti sama sekali. Tetapi dua hari sesudah beliau pulang, kegaduhan itu mulai lagi, walau lebih jarang dan tidak begitu hebat seperti sebelumnya. Bahkan tak lama kemudian berhenti sama sekali. Sejak itu sudah tak ada lagi peristiwa poltergeist.
     Pada akhir bulan Mei, seorang ahli parapsikologi dari Amerika, Tuan W.G. Roll, direktur proyek dari "Psychical Research Foundation" di North Carolina, datang ke Islandia. Saya ikut menemani dia dua kali mengunjungi Saurar untuk melakukan penyelidikan, tetapi "sayangnya" fenomena itu sudah berhenti. Kami menyimpulkan fenomena itu adalah termasuk golongan poltergeist. Kami telah melakukan penyelidikan yang lebih teliti terhadap para penghuni rumah pertanian itu dan titik-titik utama yang kami temukan adalah :
1.Barang-barang itu bergerak paling sering dari barat ke timur, walaupun ada beberapa di antaranya ke arah yang lain. Sementara dalam peristiwa di dapur, gerakan-gerakan itu mengambil garis-garis tertentu di lantai.
2.Barang-barang itu bergerak, terkadang rusak atau hancur sama sekali, dan tidak peduli ada atau tidak ada pemiliknya.
3.Kekuatan di belakang fenomena itu tidak tampak dilakukan dengan penuh perhitungan. Gerakan-gerakan itu tidak tampak sebagai ungkapan atas pikiran atau keinginan seseorang, tidak juga ditujukan kepada salah seorang penghuni rumah atau dapat dihubungkan dengan mereka.
     Memang ada beberapa indikasi yang menunjukkan bahwa fenomena itu dapat dihubungkan dengan Margret Benediksdotir, sebab bergeraknya barang-barang itu selalu menunjuk ke arah dapur tempat ia sehari-harinya berada. Ia juga merupakan satu-satunya orang yang selalu ada di tempat pada waktu peristiwa-peristiwa itu terjadi. Ketika ia di rumah sakit, kegaduhan berhenti. Tetapi begitu kembali, fenomena itu pun mulai lagi. Sedangkan selama Sigurborg pergi ke Reykjavik dan ketika Einarsson dan kedua anak laki-lakinya pergi mengail, kegaduhan itu tetap terjadi. Mungkinkah gerakan-gerakan itu ditujukan kepada Margret? Fenomena poltergeist seperti ini memang biasanya dilatarbelakangi maksud tertentu, tetapi yang terjadi di Saurar sampai kini belum terpecahkan dengan memuaskan.  ( rangkuman  STEINN VIKINGUR )

Posting Komentar

...

[blogger][facebook]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.