Nun jauh di sana ketika jiwa-jiwa sedang menanti peradilan terakhir, ada episode perjalanan dimana setiap jiwa diantar oleh malaikat untuk 'pesiar' di suatu tempat..
Ketika mereka tiba di tempat tujuan, mereka hanya menemui tiga benda dalam hamparan ruang tak terbatas. Dengan sedikit canggung, sang jiwa bertanya kepada malaikat, "benda-benda apakah di hadapan kita ini?" Dengan ramah malaikat mengajak sang jiwa untuk mengamati saja secara langsung dari dekat.
"Ini adalah tiga lemari milikmu. Lemari yang telah engkau bangun selama perjalanan hidup di dunia fana itu. Sekarang, mari kita lihat apa isinya." Dengan tenang, malaikat membuka lemari pertama. Dan ketika lemari itu terbuka, maka seketika itu juga memancarlah aroma harum disertai sinar yang sangat terang menyilaukan, sehingga sang jiwa menutupi wajahnya karena silau. "Inilah semua perbuatan dan amal-amal saleh yang telah engkau perbuat dulu. Semuanya ada di dalam lemari ini". Oh..alangkah gembiranya sang jiwa pada saat itu. Setelah puas melihat-lihat isinya, malaikatpun mengajak untuk mengamati lemari yang sebelahnya lagi, sambil menutup lemari pertama tadi.
Dengan sangat berhati-hati, malaikat lalu mengajak sang jiwa menuju ke lemari yang sebelahnya lagi. Ukurannya hampir sama besar dengan lemari pertama tadi. Sulit membandingkan apakah lebih besar, atau lebih kecil. Sambil tetap' berhati-hati, lemari kedua pun terbuka...dan luar biasa, dari dalamnya memancar bau busuk yang amat menyengat dengan warna hitam pekat dan bunyi- bunyian aneh..."Oh..apakah ini malaikat.?" tanya sang jiwa dengan gusar. "Inilah semua keburukan, keculasan dan kedurhakaan yang engkau lakukan selama di dunia". Sang jiwa memalingkan wajah, tidak sanggup berlama-lama menatap isi lemari kedua. Ia pun dengan sedikit tidak sabar mendesak agar malaikat segera manutup lemari tersebut dan bergegas menuju lemari ketiga.
Sesampai di depan lemari ketiga, sang jiwa yang baru saja terguncang melihat isi lemari kedua, kemudian terpana menyaksikan sebuah lemari yang besar.. Ukurannya sekitar tiga atau empat kali lebih besar dibandingkan bila lemari pertama dan lemari kedua digabungkan. Sang jiwa masih sibuk dengan
penasaran, malaikat perlahan-lahan membuka pintu lemari. Ketika sang jiwa menyadari bahwa pintu lemari telah terbuka, ia dengan tidak sabar segera ingin mengetahui ada apa di dalamnya.
Sesaat kemudian, sang jiwa bertanya kepada malaikat. "Mengapa lemari ini tidak ada isinya? Tidak ada cahaya, tidak juga gelap. Tidak ada bau harum, tidak juga bau busuk. Hanya ada kesunyian, yang saya rasa sangat mencekam, terasa angker menyeramkan. Saya merasakan kesia-siaan bila memandang ke dalamnya".
"Itulah semua waktu yang telah engkau sia-siakan. Waktu yang tidak engkau pergunakan, entah untuk berbuat kebaikan atau untuk melakukan kedurhakaan. Sangat besar memang..bahkan terlalu besar bila dibandingkan dengan dua lemari lainnya..."
Sang jiwa tertegun, menyesal, dan merasakan kerugian yang sangat mendalam..
Lalu sayup-sayup di antara lipatan waktu dan ruang suara qari melantunkan firman Tuhan...Dan demi waktu..sesungguhnya manusia berada dalam kerugian kecuali mereka yang beriman dan beramal saleh, teguh di dalam kebenaran dan teguh dalam kesabaran... Shadakallahu Al Adzim.
dan z adalah diantara orang2 y telah mensia2kan waktu....
BalasHapus*terketuk lagi hatiku bang...makasih dah di ingatkan
yup, sama2.. semoga di hari2 mendatang, waktu yang tersisa bisa digunakan untuk yang lebih bermanfaat.. :)
BalasHapusSebuah i'tibar besar. Menyentak jiwa yang asik mengasuh ambisi.
BalasHapusJazaakillah, semoga bernilai jariyah. Aamiin...!
amiinn..
Hapus