Namun angan-angan tinggallah angan-angan, karena akhirnya Tomohon lah yang secara tak sengaja yang menjadi tempat melewatkan 2014. Hujan gerimis mengiringi putaran roda perlahan menyusuri basahnya aspal dari Tondano. Masih sekitar pukul 22, namun suara petasan dan pijar kembang api sudah nampak marak.
Beberapa kelompok orang, bergerombol di pinggir jalan, dengan bermacam petasan di dalam genggaman. Ada juga yang berkumpul di teras rumah, dengan dentuman musik yang lumayan bising bersaing dengan ledakan petasan. Tentu saja semuanya berwajah ceria, penuh canda di latar nuansa semarak.
Ketika melintasi pemakaman yang di malam Natal beberapa malam lalu begitu meriahnya, saya melambatkan laju kendaraan. Rupanya masih ada juga yang 'berziarah' di saat jelang pergantian tahun itu. Petasan tentu saja juga terdengar dari gelapnya pemakaman, diselingi pijar kembang api yang berseliweran di gelapnya langit. Namun kemeriahannya tidak seheboh ketika malam Natal itu.
Saya kemudian sampai di Tomohon. Depan rumah sakit Bethesda saya pilih untuk memarkirkan kendaraan, selanjutnya berjalan menuju panggung yang telah disiapkan oleh pemerintah kota Tomohon untuk hajatan malam itu. Masih sepi, hanya pembawa acara yang hilir mudik mengatur ini dan itu. Saya kemudian melangkah ke arah Pasar Kuliher kota Tomohon.
Sepanjang jalan menuju bangunan induk pasar, malam itu disesaki oleh pedagang kaki lima yang menawarkan aneka petasan dan kembang api. Bisa dikatakan tiga perempat dari barang dagangan yang terlihat adalah dua macam benda itu, mercon dan kembang api. Terselip diantaranya adalah penjual bunga segar dan juga penjual buah.
Rupanya bunga segar adalah dagangan yang cukup laris di malam itu.
suasana pasar Kuliner Tomohon jelang pergantian tahun 2014 ke 2015. Jalanan yang masih basah oleh sisa hujan yang baru saja reda, dengan rinai yang masih membayang di bias sinar lampu. Masyarakat yang ramai lalu lalang ditimpali tawaran aneka mercon dan kembang apai oleh para pedagang kaki lima yang mendominasi sepanjang jalan menuju pasar dan di dalam pasar sendiri.
Aneka jenis petasan dan kembang api, menyesaki lapak-lapak pedagang. Saling berebut tempat dengan pedagang makanan, pedagang bunga dan pedagang panganan lainnya.
Setelah berkeliling dan menganbil beberapa gambar di dalam pasar kuliner, saya kembali ke depan panggung. Rupanya acara sudah dimulai. Sambutan-sambutan, lalu do'a-do'a silih berganti dilantunkan, tentu saja oleh para pemimpin agama. Ada pendeta dan juga ada Imam mesjid raya Tomohon.Ketika sesi doa selesai, Bupati Tomohon kemudian mengambil alih kendali acara. Dengan menyampaikan harapan-harapan untuk Tomohon yang lebih baik di 2015 nanti, beliau memandu hadirin untuk bersama-sama melewati pergantian tahun. Ketika semua perangkat pemerintahannya telah berkumpul di atas panggung, maka bapak Bupati juga mengajak rakyatnya, untuk turut serta ke atas panggung. Namun hanya tiga orang sebagai simbol, karena keterbatasan luas panggung.
Jadilah momen itu, mengantarkan saya turut naik ke panggung, karena orang yang memilih 'rakyat' itu menggandeng tangan saya untuk menuju panggung. Ah.. lagi-lagi tidak terbayangkan sebelumnya..
jelang detik-detik pergantian ke tahun 2015, bupati Tomohon bersama perangkat pemerintahannya (lurah, camat dan kepala-kepala dinas), tokoh masyarakat dan masyarakat biasa (termasuk saya -bertopi dengan kemeja kotak-kotak). Doa-doa dan harapan dipanjatkan untuk 2015 yang lebih baik.
gelas di genggaman (berisi anggur merah) diangkat tinggi untuk 'toast' mengakhiri rangkaian doa yang bertepatan dengan saat pergantian tahun ke 2015
gambar atas, masyarakat berjajar di pinggir jalan memandang ke arah panggung, menantikan aneka kembang api yang petasan yang sebentar lagi akan memeriahkan saat pergantian tahun.
gambar bawah, asap yang timbul oleh petasan dan kembang api membentuk kabut asap yang lumayan pekat yang menyelimuti Tomohon hingga menjelang subuh.
Dan begitulah, 2014 berlalu di kota Tomohon. Di kota kecil, sejuk dan bertabur bunga itu saya mulai 2015 bi asma Allah.ps: spesial thanks untuk si Panda 'Ahmad' yang berinisiatif mengabadikan moment-moment ketika untuk beberapa saat saya melepaskan kamera dari genggaman untuk turut dalam seremoni bersama para petinggi kota Tomohon.
Posting Komentar
...