Para ahli telah melakukan dua pengamatan penting dalam penelitian tentang efek hormon ghrelin. Pengamatan pertama adalah tentang 'tindakan impulsif', yaitu ketidakmampuan mengendalikan atau menahan respons motorik. Pengamatan kedua adalah tentang 'pilihan impulsif', yaitu ketidakmampuan menahan atau menunda kepuasan.
Dari eksperimen laboratorium terhadap tikus, ditemukan bahwa ketika hormon ghrelin masuk ke otak (seperti pesan dari perut ke otak yang memberi tahu kapan kita harus makan), tikus kehilangan kendali atas pilihan impulsif mereka dan merespons situasi dengan tindakan impulsif.
Kemampuan untuk menunda kepuasan jangka pendek demi imbalan atau keuntungan jangka panjang adalah ukuran kemampuan mengendalikan 'pilihan impulsif'. Namun, kegagalan mengendalikan pilihan impulsif ini membuat kita cenderung menyantap camilan dan makanan ringan tambahan, meskipun tahu bahwa waktu makan malam sudah dekat. Hormon ghrelin menurunkan kemampuan kita untuk mengambil keputusan yang rasional.
Semakin tinggi kadar hormon ghrelin yang membanjiri otak, semakin tidak rasional kita dalam membuat keputusan. Ghrelin dihasilkan oleh keadaan lapar, dan ini menjadi penjelasan logis mengapa kita sebaiknya tidak membuat keputusan penting dalam keadaan lapar. Banjirnya ghrelin di otak sangat mempengaruhi rasionalitas kita.
Posting Komentar
...