Efek Global Warming

     Planet bumi kita sedang menghangat, mulai dari kutub Utara hingga di kutub Selatan. Secara global, suhu meningkat rata-rata 0,8 derajat Celcius, bahkan peningkatan yang lebih besar justru terjadi di daerah kutub.
     Dampak dari meningkatnya suhu tersebut juga sementara berlangsung, bukan menunggu beberapa tahun atau puluh tahun ke depan. Benar-benar sedang terjadi saat ini. Tanda-tanda sebagai indikasinya terjadi di seluruh wilayah bumi, bahkan beberapa diantaranya memperlihatkan fenomena yang begitu mengejutkan.
     Panas tidak hanya mencairkan gletser dan es laut, tetapi juga telah menimbulkan pergeseran pola hujan dan juga pola migrasi dan pergerakan hewan.
    
Beberapa dampak peningkatan suhu yang sementara berlangsung :
  1. Mencairnya es di seluruh bagian dunia, terutama di daerah kutub. Gletser di gunung mencair, lapisan es yang menutupi Antartika Barat hingga ke Greenland, termasuk es di laut Arktik.
  2. Peneliti - Bill Fraser sudah menjejak penyusutan populasi Penguin Adelide di Antartika, yang mana jumlah mereka telah berkurang dari 30.000 menjadi 11.000 saja selama kurun waktu 30 tahun terakhir.
  3. Kenaikan permukaan laut menjadi sangat cepat di abad terakhir ini.
  4. Beberapa spesies kupu-kupu, juga rubah telah bergerak lebih jauh ke Utara atau ke tempat yang lebih tinggi untuk mendapatkan suhu yang lebih sejuk.
  5. Curah hujan rata-rata (baik hujan air maupun salju) telah meningkat di seluruh wilayah bumi.
  6. Satu spesies kumbang kulit kayu di Alaska telah berkembang begitu pesat selama musim panas 20 tahun terakhir ini. Serangga tersebut telah menghabiskan hingga 4 juta hektar pohon cemara.

Dampak yang mungkin akan terjadi di waktu mendatang, bila pemanasan global terus berlanjut adalah:
  1. Permukaan laut diperkirakan akan meningkat antara 19 hingga 59 cm di akhir abad ini. Pencairan es di daerah kutub yang terus berlanjut akan menambah kenaikan muka laut sekitar 1 - 20 cm.
  2. Angin topan dan badai lainnya cenderung menjadi lebih kuat.
  3. Terjadi disharmonisasi antara spesies yang saling tergantung satu dengan lainnya. Sebagai contoh, tanaman bisa mekar lebih cepat, sementara serangga yang yang berfungsi untuk melakukan penyerbukan belum aktif.
  4. BAnjir dan kekeringan akan menjadi semakin lumrah. Curah hujan di Ethiopia yang terkenal terbiasa dengan kekeringan, akan turun 10 persen dalam 50 tahun ke depan.
  5. Berkurangnya air segar yang layak untuk digunakan. Jika 'topi es' Quelccaya di Peru terus mencair seperti sekarang ini, di tahun 2100 nanti, akan menyengsarakan puluhan ribu orang yang kesulitan mendapatkan air bersih dan listrik.
  6. Beberapa penyakit menular akan menyebar lebih luas, seperti malaria.
  7. Ekosistim akan berubah, beberapa spesies akan bergerak lebih jauh ke Utara. Beberapa diantaranya akan berhasil sementara lainnya kemungkinan akan punah. Martyn Obbart ilmuwan yang meneliti margasatwa telah menemukan bahwa sejak pertengahan tahun 1980-an, dengan sedikitnya area es dan ikan untuk makanan, beruang kutub ternyata menjadi semakin kurus. Biolog beruang kutub lainnya, Ian Stirling, menemukan pola yang sama di Teluk Hudson. Ia kuatir, jika es laut nantinya menghilang maka beruang kutub turut serta menghilang juga.
Photograph by Ilya Naymushin/Reuters/Corbis
Lihat link berikut untuk mengetahui
Apa Penyebab Global Warming.
Sumber untuk informasi iklim, IPPC 2007
National Geographic.

Dampak yang mungkin akan terjadi di waktu mendatang, bila pemanasan global terus berlanjut adalah

Posting Komentar

...

[blogger][facebook]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.