Nasehat Perempuan Buta

     Hari keempat di setiap pekan, pasar itu selalu ramai. Rutinitas yang acak, interaksi penjual dan pembeli, dengan semua harap dan kegembiraan berbaur. Adalah di salah satu sudut pasar yang ramai, seorang perempuan yang kehilangan kemampuan melihat, duduk dengan tangan menengadah. Menanti kerelaan belas kasih dari hiruk pikuk aktifitas pasar.
     Diantara orang-orang tersebut, ada seorang laki-laki yang begitu rutin memberikan sedekah kepada perempuan tersebut. Setelah beberapa kali menerima pemberian laki-laki tersebut, ia sudah bisa mengenali kehadiran laki-laki tersebut dari sentuhan tangannya yang meletakkan koin ke tangannya, ataupun dari dehem kecilnya. Mereka bertukar sapa sekadarnya..
      Karena begitu rutinnya laki-laki tersebut memberinya sedekah, bahkan tidak pernah alpa sekalipun, maka ia merasa perlu membalas jasa. Tetapi apa, dan bagaimana? Setelah lama dipikirkan, ia memutuskan memberi nasihat kepada lelaki tersebut, sehubungan desas desus akhir-akhir ini, mengenai kehadiran seseorang yang menggemparkan negeri Mekah.
      "Nak, terimakasih.. saya tahu engkau pasti selalu datang memberiku sedekah.." ujar perempuan buta itu.
      "Terimakasih bu, semoga bisa selalu bermanfaat.." balas lelaki tersebut, lalu berbalik hendak pergi.
      "Tunggu Nak," suara perempuan buta itu sedikit tigggi. "Ada rahasia yang hendak kusampaikan, yang semoga juga bisa bermanfaat untukmu."
      "Apa itu Bu?"
      "Sudah lama saya pendam, dan hari ini engkau harus mengetahuinya. Bahwa berhati-hatilah bila engkau bertemu dengan Muhammad. Orang yang belakangan ini begitu ramai dibicarakan di Mekah ini.. Dia itu adalah seorang pembohong tulen.. Saya tidak rela orang sebaik engkau ini kalau sampai terpengaruh apalagi terseret dalam kebohongan yang dia sebarkan."  perempuan itu berapi-api menjelaskan.
      "Baik Bu, saya akan selalu memperhatikan nasihatmu. Sekarang izinkan saya pamit." Lelaki itu melangkah pergi.
      Waktu terus bergulir, selama bertahun-tahun, perempuan buta itu menerima sedekah dari lelaki tersebut, setiap pekan tanpa pernah alpa sekalipun. Dan selama bertahun-tahun itu juga, setiap pekan dia memperingatkan lelaki tersebut dengan nasihat yang sama, sementara lelaki itu juga menerima nasihat tersebut dengan santun dan ramah.
      Hingga pada suatu pekan, lelaki itu tidak muncul mengantarkan sedekah. Ada gelisah di dalam hati wanita buta tersebut. Di pekan berikutnya, dia menunggu, namun yang ditunggu tetap tidak muncul. "Oh.. semoga tidak ada hal buruk yang menimpa orang baik itu." gumamnya di dalam hati.
      Di pekan berikutnya, muncullah seorang lelaki lain, yang mengantarkan sedekah ke perempuan tersebut. Namun, dia segera mengenali, bahwa orang itu bukanlah lelaki yang dia kenal selama bertahun-tahun ini. Perempuan itupun bertanya, kemana gerangan hingga dua minggu ini orang yang selama ini memberi sedekah tidak muncul.?
      "Dia telah meniggal dunia." jawab orang itu singkat.
      Bagai di sambar petir, perempuan itu terpekik, memegang dan mengguncang-guncang tangan orang di hadapannya. Ia meracau tidak karuan.. hatinya begitu sedih dan terpukul.. Setelah ia agak tenang, ia menanyakan sesuatu ke orang yang masih ia pegang tangannya sejak tadi itu.
      "Orang baik itu begitu cepat pergi. Maukah engkau memberi tahukanku, siapa namanya? Saya telah menereima sedekahnya selama bertahun-tahun, namun tidak pernah sempat menanyakan siapa namanya. Saya ingin mengenangnya di sisa hidupku yang tidak banyak berharga ini." perempuan itu memelas.
      "Jadi engkau belum mengenalnya?" sahut orang itu sedikit heran. "Dia adalah Muhammad, Pesuruh yang menyempurnakan agama untuk umat manusia."
      Kali ini perempuan buta itu hampir pingsan mendengar penjelasan orang di hadapannya.. Ia tidak sanggup membayangkan bagaimana nasihat yang telah diberikannya selama ini, bagaimana perasaan orang yang dinasehatinya setelah mengetahui kenyataan yang sebenarnya sekarang di hari itu. Perempuan itu terus menggeleng.. air matanya mengucur deras, seluruh persendiannya seakan lumpuh..
      Dengan sisa tenaga yang ada, dalam guncangan perasaan yang tidak terlukiskan, perempuan itu menggenggam tangan orang di hadapannya, yang ternyata bernama Abu Bakar, menyampaikan nasihatnya.. "Jangan pernah engkau ragu tentang siapa Muhammad itu. Hari ini saya bersaksi bahwa Ia adalah benar-benar utusan Tuhan.. Tolong antarkan saya ke makamnya, saya hendak menyampaikan kesaksian ini di hadapannya dan mengakui kalau saya telah keliru selama ini."
       Abu Bakar membantu perempuan buta itu beranjak dari tempat duduknya, namun belum berapa langkah mereka berjalan, entah karena usainya yang sudah lanjut ditambah guncangan batin yang begitu dahsyat yang baru saja dialaminya, perempuan itu jatuh terjerembab dan menghembuskan nafas terakhirnya.

also posted at KOMPASIANA

Abu Bakar membantu perempuan buta itu beranjak dari tempat duduknya, namun belum berapa langkah mereka berjalan

Label:

Posting Komentar

  1. Sesungguhnya Dia (Muhammad) adalah orang yang terbaik akhlaknya (Al-Quran).

    BalasHapus
  2. Semoga Allah selalu memudahkan dan menuntun qta utk bs berbuat dan berakhlak spt beliau, aamiin...

    BalasHapus
  3. mohon ditulis sumbernya..(Al Quran/Hadits/buku)

    BalasHapus

...

[blogger][facebook]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.