Merdeka, katanya!
Tapi jalan berlubang!
Tapi sekolah bobrok!
Tapi petani merintih!
Tapi buruh digerus!
Tapi hukum tunduk pada dompet gemuk!
Tapi korupsi, saudara-saudara—korupsi jadi agama baru republik ini!
Tan Malaka sudah lama berteriak dari liang lahat:
“Tanpa keadilan sosial, kemerdekaan hanyalah nama kosong!”
Sjahrir menggertakkan gigi:
“Kalian jual martabat bangsa demi kursi, demi kuasa murahan!”
Pramoedya menulis dengan darah:
“Bangsa ini tidak kekurangan pahlawan—bangsa ini kekurangan kejujuran!”
Dan Soe Hok Gie?
Ia memilih mati muda,
daripada hidup tua dikelilingi kebusukan para oligarki.
Dengar, wahai penguasa berjas rapi!
Kami, rakyat, tidak tuli!
Kami, rakyat, tidak buta!
Kami, rakyat, muak melihat negeri ini dijadikan pasar lelang moral!
Merdeka bukan sekadar kata sakti di atas spanduk merah putih—
merdeka adalah janji,
dan janji itu kini dikhianati!
Maka jangan heran bila suatu hari
hantu-hantu moral bangsa ini
datang menghantui istana
dan menampar wajah kalian
lebih keras daripada kata-kata!
Posting Komentar
...