Siapa Bertanggung Jawab.?

     Begitu banyak kegagalan, kesialan, ketidak berhasilan yang telah Anda alami selama hidup ini, namun setiap kali itu pula Anda berhasil menemukan siapa penyebabnya. Entah itu karena iklim, kondisi politik, resesi ekonomi, bencana alam, dan lain-lain.. Intinya adalah Anda menemukan kambing hitam penyebab semua ketidak beresan itu.
     Namun, pernahkah Anda menemukan bahwa biang kegagalan, kesialan dan ketidak berhasilan Anda sebenarnya ada di dalam diri Anda sendiri. Mengapa demikian.?
     Karena  Andalah sendiri yang mengambil keputusan untuk gagal, bukan atasan Anda yang galak, atau bawahan Anda yang tidak bisa atau susah diatur. Bukan karena istri Anda yang bawel dan tidak mendukung, bukan juga karena suami Anda yang kuper dan kecil penghasilannya. Bukan karena teman-teman di kantor yang menggosipkan Anda, atau office boy yang selalu ceroboh membersihkan meja kerja Anda.
     Tetapi Anda sendirilah yang memutuskan, membuat keputusan dan mengambil keputusan untuk 'gagal', entah Anda melakukannya dengan sadar atau tidak.

     Seorang pesenam dari Jepang meraih medali emas impiannya di Olympiade, padahal sehari sebelumnya ia mengalami cedera retak tulang tumit di pertandingan babak penyisihan. Dokter sudah mendiagnosa bahwa dia tidak dapat melanjutkan pertandingan lagi, bahkan akan cacat seumur hidup akibat cedera tersebut. Namun semua rasa sakit akibat cedera tersebut dapat disingkirkan oleh kemauan yang kuat untuk mempersembahkan medali emas bagi negaranya.
     Lain lagi dengan dua orang mahasiswa drop out, yang mengusahakan perusahaan software komputer kecil-kecilan. Tidak ada yang peduli kepada mereka bahkan mereka tidak dipandang sebelah matapun oleh pelaku industri komputer pada masa itu. Mereka adalah Bill Gates dan Tim Allen yang hari ini merajai bisnis software dunia, Microsoft Corporation,  dua orang yang 'hanya' mampu untuk berhasil lulus sampai sekolah menengah atas (SMA).
     Begitu juga dengan seorang tua veteran perang dunia pertama, menawarkan resep warisan keluarganya ke lebih dari seribu orang, untuk diajak bekerja sama mengembangkan restoran berbasis resep tersebut. Seribu orang telah menolak bekerjasama, namun tidak cukup banyak untuk menghentikan pria tua 60 tahun tersebut. Kolonel Sanders akhirnya menemukan orang yang bersedia bekerja sama sehingga hari ini kita mengenal KFC (Kentucky Fried Chicken).
     Dan seorang lagi bernama Edison, melakukan beratus kali percobaan yang belum berhasil untuk menciptakan balon lampu. Dalam wawancara dengan wartawan sebuah surat kabar, Thomas Alfa Edison malah sempat berseloroh, "Saya tidak gagal sama sekali. Saya baru saja berhasil menemukan cara ke-873 untuk tidak membuat lampu". Ia pun malanjutkan eksperimennya.
     Pantang menyerah. Tidak menemukan alasan yang membenarkan ketidak berhasilan yang terjadi untuk apa  yang diusahakan. Tidak pernah repot mencari siapa kambing hitam atau mencari kondisi yang menjadi bahan untuk memaklumi setiap hal yang menunda keberhasilannya.
     Karena mereka tidak menemukan siapa yang salah dan kondisi apa yang mendukung tertundanya apa yang mereka rencanakan dan impikan, maka para pemenang itu terus berproses tanpa pernah berhenti, tanpa pernah menyerah, hingga mencapai garis finish.

     Nah, ketika Anda memutuskan untuk berhenti mengejar impian Anda, maka segeralah temukan, bahwa Anda sendirilah yang paling bertanggung jawab atas keputusan itu. Anda berani bertanggung jawab.?

ketika Anda memutuskan untuk berhenti mengejar impian Anda, maka segeralah temukan, bahwa Anda sendirilah yang paling bertanggung jawab atas keputusan itu. Anda berani bertanggung jawab.

Posting Komentar

...

[blogger][facebook]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.