Doxa dan Episteme

     Dalam filsafat Plato, konsep doxa dan episteme digunakan untuk menggambarkan dua jenis pengetahuan atau kepercayaan yang berbeda. Keduanya berkaitan dengan bagaimana manusia memahami dunia di sekitar mereka, tetapi dengan tingkatan kepastian dan kebenaran yang berbeda.

     Doxa dalam konteks Plato biasanya diterjemahkan sebagai "opini" atau "kepercayaan". Doxa adalah pandangan atau pengetahuan yang didasarkan pada persepsi indrawi dan pengalaman sehari-hari. Ini adalah pengetahuan yang kita miliki tentang dunia fisik dan materi, yang sering kali tidak pasti dan bisa salah. Menurut Plato, doxa adalah pengetahuan yang belum diuji kebenarannya secara mendalam atau filosofis. Misalnya, seseorang mungkin percaya bahwa matahari terbit setiap hari dari timur (doxa), tetapi tanpa memahami penyebab astronomisnya yang lebih dalam.

     Di sisi lain, episteme diterjemahkan sebagai "pengetahuan" atau "ilmu pengetahuan" dan mengacu pada pengetahuan yang sejati dan pasti. Dalam pandangan Plato, episteme adalah pengetahuan yang dicapai melalui pemikiran rasional dan filsafat, melampaui persepsi indrawi yang bisa menipu. Episteme adalah pengetahuan tentang bentuk-bentuk atau ide-ide yang abadi dan tidak berubah, yang berada di luar dunia fisik. Misalnya, pemahaman tentang konsep matematika seperti kesempurnaan bentuk lingkaran atau keadilan sebagai prinsip yang tidak tergantung pada interpretasi individu adalah contoh dari episteme.

     Dalam dialog "Republik," Plato menggunakan alegori gua untuk menggambarkan perbedaan antara doxa dan episteme. Dalam alegori ini, orang yang hanya melihat bayangan di dinding gua (doxa) memiliki pemahaman yang terbatas dan tidak benar tentang realitas. Hanya mereka yang keluar dari gua dan melihat cahaya matahari langsung (episteme) yang bisa memahami bentuk-bentuk sejati dari realitas.

     Episteme menurut Plato adalah pengetahuan tentang realitas yang sejati—yaitu, dunia ide atau bentuk yang hanya dapat dipahami melalui akal dan filsafat. Sedangkan doxa adalah pandangan yang terbatas dan kurang memadai tentang dunia yang tampak, sering kali didasarkan pada persepsi yang tidak sempurna. Plato menempatkan episteme di atas doxa karena episteme memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan akurat tentang kebenaran yang abadi.

Konsep doxa dan episteme digunakan untuk menggambarkan dua jenis pengetahuan atau kepercayaan yang berbeda

Label:

Posting Komentar

...

[blogger][facebook]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.