Penghijauan, Sebaris Doa di Lintas Pengharapan

     Seperti hari-hari sebelumnya, bulan Desember adalah saat ketika kabut selalu betah bercanda di hamparan bumi Lembanna. Rinai yang menghambur seperti tirai yang melayang malu-malu. Seakan ingin menyembunyikan setiap hasrat hati yang menggemuruh untuk menjangkau Bawakaraeng yang tertutup awan kelabu.
     Dan di tiga puluh desember tahun sembilan puluh itu, baris-baris doa yang tulus, disemai bersama setiap harap yang menyertai bibit pinus yang ditanam. Kegiatan penghijauan Korpala Unhas itu menghimpun harapan dari setiap insan pencinta alam yang sering mampir ke Bawakaraeng untuk berkegiatan bersama. Berbuat dalam kesatuan langkah yang seirama. Menghimpun rasa sehati untuk suatu kepedulian akan pelestarian lingkungan.
     Yang menjadi catatan terpenting adalah partisipasi masyarakat Lembanna sendiri. Hampir seluruh laki-laki dewasa terlibat langsung mulai dari menyiapkan lubang tanam hingga mengumpulkan bibit pinus yang tumbuh liar untuk disemai kembali di lahan yang menjadi target. Paritsipasi yang tulus, tanpa ada iming-iming dan embel-embel imbalan yang menggerakkan mereka.
     Bagi penduduk Lembanna waktu itu, suksesnya pelaksanaan penghijauan ini adalah bentuk implementasi dari kesadaran akan pemahaman mereka tentang pentingnya berbuat untuk menghijaukan lahan yang gundul. Berbuat sesuatu yang bermanfaat untuk lingkungan dan tentu saja untuk kebaikan kelangsungan hidup mereka. Diperlukan lebih dari sekadar slogan untuk melestarikan lingkungan. Setiap ayunan cangkul mereka membentuk lubang tanam adalah bukti nyata tentang kepedulian itu.
Ketum Korpala, Ferry Gani berpidato di pembukaan kegiatan
bersama bapak PR-3 Unhas dan sebagian peserta yang berpartisipasi. ada juga bapak yang mewakili dinas kehutanan dan satu dua orang penduduk yang ikut rame-rame acara seremonial.
 salah satu sudut lahan yang menjadi target penghijauan. ada Farida Indriani, Arahab Mansyur, angko Ferry Gani dan Roby Karel
 Guntur, Mukhlis Mansyur, Mukhlis Marhaban, Hero Fitrianto, Asadi Abdullah, Harsiadi, Welly Turupadang, Fauziah Djafar
 ada Cecep Iwan Setiawan, Nevy Tonggiroh dan Bastian
 ngobrol dengan PR-3 Unhas, bapak Kahar Idu desertai Nyonya. Berharap ada mahasiswa Unhas yang ditempatkan untuk KKN di desa ini, untuk membantu mempercepat perbaikan jembatan yang sementara digunakan oleh Robi untuk mejeng. Ada juga almarhum Sayarifudin 'Faye' Ahmad.
 persiapan bibit di depan rumah Daeng Supu'. Ada Awaluddin Lasena, Arifin Sijaya dan yang baju biru topi merah itu, 'lupa' namanya..
 Mengajukan proposal bantuan bibit sebanyak 2000 bag, namun yang direalisasikan oleh dinas kehutanan hanya 500 bag. Di sinilah partisipasi masyarakat Lembanna berperan sangat penting. Suksesnya acara ini adalah suksesnya Lembanna. Namun bila gagal karena tidak ada bibit, maka itu adalah siri' yang tidak bisa ditunaikan dengan baik. 
Mengetahui begitu minimnya bantuan bibit yang disediakan oleh pemerintah, masyarakat Lembanna berinisiatif mencari bibit yang tumbuh liar. Hasilnya begitu luar biasa, dari target tanam 2000 bibit, maka di kegiatan ini terealisasi sekitar 5000 bibit.. partisipasi yang begitu luar biasa.
     Dan baris-baris doa itu, terbang tinggi abadi ke langit pengharapan. Semoga kerja sederhana itu mengguratkan makna yang berarti ke dalam hati setiap kita. Makna yang lahir dari ketulusan masyarakat Lembanna dan keikhlasan Bawakaraeng menerima setiap jejak kaki kita.

banyak kisah yang menyertai kegiatan ini,
yang menjadi abadi di kenangan kita
untuk menyelenggarakan kegiatan ini hingga tuntas.
dengan segala kerendahan hati, saya menunggu
kisa-kisah seru kalian saudara dan adik-adikku,
mengisi lembar komentar di bawah untuk
melengkapi mozaik kenangan kita di waktu itu..

miss U all brader n sista.. 

Kegiatan penghijauan Korpala Unhas itu menghimpun harapan dari setiap insan pencinta alam yang sering mampir ke Bawakaraeng untuk berkegiatan bersama.

Posting Komentar

  1. bukti nyata tentang kepedulian, nyatanya senior yang lalu-lalu.... banyak actionnya euy.... dan rapi dokumentasinya, dokumentasi adalah sumber tak terbantahkan *tak lekang oleh jaman*

    BalasHapus
  2. Seandainya bisa direpro T Shirtnya bang, saya yg order pertama.
    Ada cerita konyolnya Awing, ada puisi "seonggok bambunya" Erob. Pokoknya para KC waktu itu adalah the best playernya.

    BalasHapus
  3. ah.. kayaknya ini ide menarik.
    saya masih punya gambar depannya itu kaos..
    saya cari dulu dari tumpukan arsip,
    terus nanti coba bikin simulasi
    untuk aplikasi ke kaos,
    sekalian nanti kelebihan biaya produksinya
    bisa untuk tambah kas di mabes. :)

    BalasHapus
  4. Ok setuju bang saya yakin teman2 yg lain juga berminat

    BalasHapus

...

[blogger][facebook]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.