Seperempat Abad Fakultas Teknik Unhas

     Begitu banyak ragam kegiatan yang diselenggarakan menyambut sepertempat abad Fakultas Teknik Unhas, salah satunya adalah mengadakan pendakian ke Gunung Bawakaraeng di 2 Mei tahun 1985. Sekitar seratus tiga puluh orang mahasiswa Teknik, berbaur meriuhkan bumi Lembanna pada waktu itu. Tentu saja, sebahagian besarnya adalah 'anak kuliahan' yang sekadar pingin coba-coba naik gunung.
     Tidak ada persiapan yang spesifik, semuanya hanya berdasarkan naluri saja. Apalagi puncak Bawakaraeng meskipun menjadi target utama untuk digapai, namun nuansa 'yang penting rame-rame' jauh lebih terasa pas. Kesempatan yang langka untuk bisa berbaur dan menjadi semakin akrab dengan mahasiswa (baca : mahasiswi-mahasiswi) jurusan-jurusan lainnya.
     Untunglah kami-kami dari jurusan Geology sudah terbiasa melakukan kegiatan ke alam bebas sebagai bagian dari proses perkuliahan. Itulah mengapa, hampir semua anak Geology bisa mencapai puncak Bawakaraeng. Meski demikian, ada juga yang tidak sempat sampai ke puncak, karena itu tadi, lebih fokus ke 'rame-rame'nya saja di Lembanna. Tapi ada juga yang tidak sampai ke puncak karena 'kesasar' entah sampai di mana, kemudian kembali ke Lembanna tetap dalam keadaan ceria. Tanya kenapa?  mungkin sudah latto' dengan odo'-odo' nya..
     Ini juga adalah pendakian pertama saya ke Gunung Bawakaraeng. Di waktu itu, belum banyak orang apalagi mahasiswa yang menjangkau ke sana, sehingga pendakian yang dilakukan oleh Fakultas Teknik Unhas ini sedikit banyaknya kemudian menjadi inspirasi mahasiswa-mahasiswa lainnya di Unhas untuk turut mengeksplorasi kemampuan diri dalam berkegiatan di alam bebas.
Sebahagian kecil anak Teknik yang mencapai puncak Bawakaraeng. Peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk saling bekerja sama dan bertanggung jawab di dalam kelompok masing-masing.
Hero bersama Sulaeman Kamaruddin, Geo-82.
 Sekitar pukul 10 pagi tiba di puncak, seniorku Buramin asyik menikmati 'kuaci' yang menjadi bekal andalannya. Uchen buru-buru lompat biar tercover kamera, Latif senyum-senyum girang di samping Modesta.

 Matahari pagi di pos 7 sebelum puncak Bawakaraeng.

Senyum Nadira begitu indah. di latar belakang ada adiknya Nadira, Madesta, dan aduh maaf, lainnya saya lupa namanya.. :)  Lokasi ini ada di antara pos 8 dan 9, yang sering disebut sebagai 'teteang tujua' sudah begitu berkabut ketika perjalanan pulang menjelang sore. Tempat ini sudah tidak ada sekarang, terbawa longsor yang heboh beberapa waktu lalu.

     Dengan rendah hati saya minta maaf, tidak mampu untuk menyebut nama-nama yang ada di dalam gambar yang tercover di kegiatan ini. Untuk itu dengan senang hati saya menunggu tambahan komentar brader-brader dan sista-sista sekalian, tentu saja di kolom komentar di bawah, untuk melengkapi kenangan pendakian ke Gunung Bawakaraeng yang memeriahkan rangkaian kegiatan seperempat abad Fakultas Teknik Unhas.
     Ini ceritaku, menunggu cerita kalian sambil membayangkan tikuz-tikuz muda menapak tilas jalur yang kami tempuh dulu itu. Bila kalian berkenan, seandainya nanti hendak kembali menjangkau puncak Bawakaraeng, maka biarkanlah lutut yang telah renta dan bekarat ini turut meramaikan perjalanan kalian.
     Bravo Teknik. I know we are always 'the champion'.

Begitu banyak ragam kegiatan yang diselenggarakan menyambut sepertempat abad Fakultas Teknik Unhas, salah satunya adalah mengadakan pendakian ke Gunung Bawakaraeng di 2 Mei tahun 1985.

Posting Komentar

  1. Laur biasa kanda !
    Kami prnah ke tempat yang sama, namun sebatas teman2 di Jurusan Arsi 2009, mungkin tulisan kanda bisa menginspirasi kami memulai bersama kawan2 di Tenik 09 !
    Mantap mentong !

    BalasHapus
  2. yup Adinda,
    jangan lupa ajak2 na, kalo nanti ke sana..
    berkegiatan bersama dengan beragam atribut
    membantu kita menjadi semakin kompak,
    tidak mengkotak-kotakkan kelompok
    apalagi menganggap sebagai lebih eksklusif.. :)

    BalasHapus

...

[blogger][facebook]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.