Doa yang terkabul

Alkisah dahulu kala ada sebuah desa di kaki gunung yang dilanda banjir. Saat para penduduk desa sedang terlelap tidur, perlahan air mulai menggenangi wilayah tersebut. Begitu mengetahui kedatangan banjir, para penduduk mulai bergegas mengungsi ke daerah yang lebih aman. Hampir semua warga desa mengungsi, kecuali satu pria tua yang memilih bertahan.

Pria ini kemudian memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa: "Ya Tuhanku, Engkau yang Maha Perkasa, Engkau Maha Penolong dan Pengampun.... Hamba mohon pertolongan Mu wahai Tuhanku.... Hamba telah ampuni orang-orang yang menyakiti hamba, karenanya hamba mohon ampunanMU, tolonglah hambaMu yang tua renta ini.."

Karena air mulai meninggi si pria tua ini naik ke atap rumah. Tak lama kemudian datang orang dengan sampan kecil, dan bermaksud menolong pak tua ini. Namun pak tua menolak permintaan orang itu. Tak lama datang lagi perahu penyelamat dari tim SAR, lagi-lagi pak tua menolaknya. Hingga pada akhirnya datang helikopter untuk menyelamatkannya, tetap saja pak tua menolaknya karena beliau yakin Tuhan akan datang menolongnya. Air makin meninggi dan tak lama kemudian pak tua mati tenggelam.

Di akhirat pak tua ini berjumpa dengan Tuhan dan bertanya: "Wahai Tuhanku, aku telah berdoa agar engkau menyelamatkan ku, namun mengapa Engkau tidak menjawab permohonanku?" Tuhan menjawab: "Aku terenyuh mendengar doa mu, karenanya Aku kirimkan orang dalam sampan untuk menolongmu, tapi engkau abaikan. Aku kirimkan lagi pasukan lebih besar dengan perahu SAR, karena mungkin engkau ingin yang lebih aman, lagi-lagi engkau abaikan. Terakhir Aku kirimkan helikopter karena mungkin engkau takut dengan perahu, sayangnya masih engkau abaikan. Bukannya Aku tidak menolongmu, tapi engkau tidak membantu dirimu sendiri"

Adakah doa-doa kita tercermin dari satire di atas.? Seberapa banyak pertolongan Tuhan yang telah kita abaikan yang diakibatkan oleh 'kedunguan' dan mungkin juga oleh 'kesombongan' kita? Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un..

Seberapa banyak pertolongan Tuhan yang telah kita abaikan yang diakibatkan oleh 'kedunguan' dan mungkin juga oleh 'kesombongan' kita

Label:

Posting Komentar

...

[blogger][facebook]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.