Articles by "Hipnosa"

Tampilkan postingan dengan label Hipnosa. Tampilkan semua postingan

     Menghipnotis diri sendiri layak Anda coba untuk membantu merekayasa kembali kondisi mental maupun emosional ke arah yang Anda harapkan. Metode auto-hipnosa berikut ini begitu mudah untuk bisa dilakukan sendiri. Suatu metode yang dikembangkan oleh Silva bersaudara (Jose dan Juan) sejak tahun 1966. Metode itupun kemudian dikenal dengan nama Metode Silva.
     Metode Silva adalah cara untuk merilekskan tubuh dengan menggunakan gelombang otak di tingkat alpha serta memacu penggunaan otak kanan untuk memperoleh hasil yang positif. Penggunaan otak kanan adalah kuncinya. Metode Silva membantu kita mengoptimalkan kekuatan kreatif dari pikiran dengan menggunakan teknik-teknik visualisasi, imaginasi, berpikir positif dan meditasi.     Begitu sekilas mengenai metode praktis tersebut, dan untuk tidak berpanjang lebar lagi, mari kita praktekkan setiap langkahnya dengan cermat.

     Ambillah waktu secukupnya (kurang lebih 10 menit) untuk melaksanakan latihan yang akan saya bentangkan ini. Sebaiknya Anda lakukan pada pagi hari, kemudian siang atau sore hari dan di malam hari sebelum tidur.
     Ambil posisi santai dengan duduk pada sebuah kursi tanpa penyangga lengan, kaki selonjor saja, punggung disandarkan pada sandaran kursi. Kemudian posisikan kepala tegak lurus terhadap bahu. Arahkan bola mata pada kedudukan horisontal, mengamati suatu benda imajinatif (misalnya bola golf, atau buah apel) berada sejarak kurang lebih dua meter di depan Anda.
     Naikkanlah kedudukan benda imaji tadi (bola atau apel)  pada ketinggian satu meter di atas kedudukan horizontal tadi, pertahankan kedudukannya itu selama 10 detik dengan kelopak mata tetap terbuka. Bayangkan kini pada kedudukan itu angka lima beberapa kali selama 10 detik.
     Kemudian, tutuplah mata Anda, namun bola mata Anda tetap pada kedudukan semula (memandang benda kira-kira 1 meter di atas posisi horisontal tadi). Janganlah di-ubah, karena posisi itu akan membantu Anda untuk mendapatkan kondisi gelombang Alpha di dalam otak.
     Kini imajinasikan angka empat beberapa kali selama 10 detik. Ingatlah untuk tetap menjaga kedudukan bola mata Anda, karena ini adalah faktor yang sangat penting !!!
     Setelah membayangkan angka empat tadi, Anda lanjutkan membayangkan angka tiga beberapa kali, lalu mulai memberi perhatian kepada seluruh bagian tubuh dengan cara menelusuri bagian demi bagian.
     Mulailah dari kulit kepala, dahi, raut muka keseluruhannya, bahu, rongga dada, perhatikan turun naiknya paru-paru, detak jantung, perut, kedua paha, betis, telapak kaki dan akhirnya jari-jari kaki.
     Berikan perhatian pada setiap bagian tubuh yang disebutkan tadi itu, selama lima detik.
     Kini kita lanjutkan dengan mengimajinasikan angka dua beberapa kali, disusul dengan angka satu beberapa kali, lalu Anda membayangkan suatu imajinasi sesuai skenario yang Anda inginkan.

      Berikut ini adalah contoh skenario, tentu saja bisa membuat sendiri sesuai kebutuhan. (Penting untuk diingat, gunakan 'hanya' kata-kata positif di dalam menyusun kalimat skenario Anda)

      Aku duduk di sebuah bangku dengan pemandangan alam yang asri. Disekelilingku adalah taman berumput indah dengan berbagai macam bunga diantara pohon-pohon pinus. Cuaca yang cerah dan udara sejuk, ada angin sepoi-sepoi kurasakan menghembus pada rambut dan kulit tubuhku. Baunya merangsang hidungku, segar dan semerbak. Pemandangan ini dilatar belakangi oleh langit yang cerah, berwarna biru muda dan nampak dihiasi beberapa awan putih indah. Perasaanku sangat santai dan damai.

      Aku mendengar suaraku yang jelas dan tegas. Sikap ramah dan pemurah, ringan tangan untuk selalu membantu sesama. Aku kuat dan percaya akan semua kemampuan yang saya miliki, Aku penuh cinta dan kasih, tulus dan ikhlas sehingga selalu berdaya untuk berguna bagi umat manusia.
   <<< Susun skenario sesuai kebutuhan Anda!!!
Begitulah tadi contoh skenario imajinasi yang hendaknya Anda kembangkan sejelas mungkin di dalam imajinasi, seakan-akan Anda benar-benar memang sedang mengalami hal itu pada kondisi bangun sadar.

     Bila waktu belum sampai sepuluh menit, laksanakan terus pengulangan dari imajinasi Anda di atas.
     Setelah itu kita kembali ke alam sadar dengan melihat angka-angka satu, kemudian dua, tiga, empat dan lima. Pada angka lima kita buka mata, sambil merasakan nyaman di seluruh tubuh, lalu bangun dengan segar dalam kondisi sehat sempurna.
     Janganlah langsung beranjak dari posisi Anda, duduklah dengan santai selama sepuluh detik.

Rekamlah skenario ini pada alat perekam, atau pada komputer Anda, lalu pindahkan ke CD atau ponsel Anda, untuk Anda gunakan sebagai penuntun di dalam melaksanakan proses auto-hipnotis ini. Jadi Anda tinggal mengikuti setiap instruksi yang telah Anda rekam sendiri. Tidak perlu mengingat-ingat lagi sehingga bisa benar-benar berkonsentrasi pada setiap instruksi yang ada.

     Setelah sepuluh hari, Anda bisa beristirahat selama dua hari. Lanjutkan latihan Anda selama sepuluh hari lagi, istirahat dua hari, begitu seterusnya. Amati perkembangan positif dalam perilaku alam bawah sadar Anda, apakah telah memberi efek di dalam sikap sadar sehari-hari sesuai skenario yang telah Anda buat. Setelahnya, Anda bisa merancang skenario yang lain lagi sesuai kebutuhan Anda.

Berikut ini saya memberikan contoh rekaman audio yang bisa membantu Anda dalam tahap latihan awal. Suara dan skenario oleh Ir.DR.Psy, Rd.Lasmono Abdulrify Dyar, Guru Besar dari ilmu pengetahuan Psychorientology, Certified Silva Method Instructor sejak tahun 1983 yang belajar Metode Silva di Brussel, Belgia pada tahun 1980. Selanjutnya Anda bisa merancang skenario Anda sendiri.
     Selamat berlatih.

download file ukuran normal 13,9 Mb - standart untuk PC

download file ukuran 'diet'  1,75 Mb - baik untuk dimasukkan ke ponsel.
materi rujukan berupa artikel dan pelatihan
yang diselenggarakan oleh Silva Foundation
dalam program faraway training.
juga materi pelatihan DR. Lasmono
untuk pengembangan bisnis jaringan.
tulisan ini saya sampaikan sebagai
ungkapan terimakasih untuk
dr. Djalal yang telah dengan sabar
membimbing saya di dalam belajar
teori sekaligus praktek menghipnotis.
I miss U brader...

Orang sering bingung dengan perbedaan antara hypnosis dan hypnotherapy.

     Jadi apa bedanya hypnosis dan hypnotherapy? Secara ringkas, hypnosis adalah suatu metode untuk mengakses alam bawah sadar seseorang. Jadi hypnosis hanyalah cara atau metode atau teknik saja. Sementara itu, hypnotherapy adalah suatu terapi yang dilakukan dengan bantuan metode hypnosis. Jadi orang dibawa kedalam kondisi hipnosa, lantas di dalamnya orang tersebut dilakukan terapi.

Terapinya apa?
    
Tentunya semua terapi dalam hipnosis berangkat dari suatu diagnosis bahwa “penyakit” (dalam tanda kutip), ini disebabkan oleh permasalahan kejiwaan yang berakar di bawah sadar. Jadi proses “penyembuhannya” juga harus dilakukan di level bawah sadar.
     Kenapa kata penyakit diberikan dalam tanda kutip? Karena istilah penyakit dalam kejiwaan tidaklah 100% benar. Kadang yang disebut penyakit itu hanyalah suatu penyimpangan (perbedaan) dengan orang yang dianggap normal. Terkadang yang dianggap penyakit itu juga sebenarnya adalah persoalan belajar yang salah.
     Jadi dengan demikian yang disebut penyembuhan adalah bisa jadi adalah penyesuaian dengan apa yang disebut normal, atau bisa pula penyembuhan berati juga suatu proses re-learning (belajar kembali).

     Nah, jika hendak memilih seorang hypnotherapist, perlulah dipastikan, apakah ia hanya seorang hypnotist atau benar-benar sekaligus juga terapis. Salah satu kondisi yang penting untuk menjadi pertimbangannya adalah, jika misalnya si ahli hipnosis itu memundurkan umur si klien (regression), kemudian terjadi suatu abbreaction, yakni proses teraksesnya memori traumatik di masa lalu (biasanya terjadi secara tidak sengaja). Maka, seorang terapis akan tahu bagaimana cara mengatasi dengan benar kondisi tersebut sehingga tidak menimbulkan dampak yang merugikan. Nah, kalau orang yang hanya belajar hipnosis namun tidak mengetahui seluk beluk terapi, hampir bisa dipastikan hanya akan menambah masalah bagi orang lain. Apa yang akan dilakukannya dengan situasi seperti tadi? 
     Tidak banyak yang bisa diharapkan dari orang seperti itu.
  

     Apakah sebenarnya alam bawah sadar itu?

     Jika kita ajukan pertanyaan yang lebih provokatif misalkan, apakah alam bawah sadar emang ada? Semenjak pertama kali disebutkan di dunia ini, istilah alam bawah sadar sudah memancing kontroversial. Kita bukan orang pertama yang mempertanyakannya, bahwa sejak jaman awal perkembangan psikologi sampai sekarang belum semua ahli berdamai mengenai konsep ini.

Setidaknya ada beberapa pertanyaan yang menggugat keberadaan alam bawah sadar ini:

  • Benarkah alam bawah sadar ini ada? Dari mana kita tahu?
  • Jika benar ada alam lain di luar alam sadar, apakah itu emang letaknya di bawah kesadaran (sub conscious), atau mungkinkah letaknya justru di atas kesadaran (supra conscious), atau justru itu adalah alam tak sadar (unconscious)?
  • Mungkinkah sebenarnya semuanya itu hanya ada satu alam pikiran saja, namun memiliki fungsi yang berbeda-beda? Jadi itu merupakan benda yang terpisah atau hanya fungsi yang terpisah?
  • Alam “Bawah sadar?” Hmmmmmm…., jangan-jangan letaknya yang benar adalah yang “Alam samping sadar”…? Atau “Alam Belakang Sadar?” Atau malah “Alam Depan Sadar”?
  •  Ataukah malahan “Alam Agak Sadar”, atau “alam terlalu sadar…” karena ia bisa bekerja menggunakan kesadarannya sendiri…? Atau alam “sadar nggak sadar”..
  • Dan seterusnya....
     Wah, gitu aja kok repot, barangkali itu yang akan dikatakan Milton Erickson ahli hipnotis modern jika ia hidup di jaman Gusdur. Capek dengan berbagai perdebatan itu, Erickson, memilih menggunakah istilah yang elegan yakni other than conscious mind. Sesuatu yang bukan alam sadar, entah itu apa. Kita tidak tahu bendanya, kita mungkin juga tidak bisa membuktikannya, namun kita bisa melihat karakteristik fungsi operasionalnya berbeda dengan alam sadar.

     Pikiran kita itu ibarat suatu perpustakaan yang memiliki sistem operasionalnya sendiri, namun kondisinya gelap gulita. Nah, manusia punya sebuah senter yang jika dinyalakan kira-kira bisa menerangi 1 meter persegi secara terang, dan sebagian remang-remang, sisanya yang mayoritas adalah gelap gulita.
     Alam sadar adalah daerah terang yang disorot senter itu, sisanya adalah alam selain alam sadar. Jadi secara radikal penjelasan ini membedakan diri dari yang lain, dengan kata lain, sebenarnya alam sadar hanya eksis saat tertentu saja. Mungkin ini menjadi lebih mudah dimengerti, sebab jika kita sedang tidur memang pikiran sadar sepertinya tidak eksis lagi.

      Jadi sebagai kesimpulan, istilah alam bawah sadar hanyalah cara kita untuk menjadi lebih mudah memahami bahwa ada fungsi pikiran yang tidak berada dalam dataran kesadaran. Atau, kita bisa menamakan dengan istilah lain, 'alam tidak sadar'.

     Hipnotis berasal dari kata hypnos yang artinya tidur, namun hipnotis itu sendiri bukanlah tidur. Secara sederhana, yaitu fenomena yang mirip tidur, dimana alam bawah sadar lebih mengambil peranan dan alam sadar berkurang peranannya. Pada kondisi ini seseorang menjadi sangat sugestif (mudah dipengaruhi), karena alam bawah sadar yang seharusnya menjadi filter logic sudah tidak lagi mengambil peranan.
     Seseorang yang terhipnotis sebetulnya pada kondisi sangat terkonsentrasi yang sangat fokus. Jadi proses hipnotis adalah proses membimbing seseorang berpindah fokus dari eksternal ke internal (konsentrasi).
Pada prinsipnya untuk mengakses alam bawah sadar seseorang bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik. Semisal teknik verbal (sugesti), teknik relaksasi progresif, teknik penggunaan energi, teknik visualisasi, dan teknik mistik (supranatural, baik ilmu hitam maupun putih).
     Menurut berbagai ahli, secara sederhana kita dapat mengatakan bahwa pikiran manusia terdiri dari dua fungsi : alam sadar (berpengaruh pada kehidupan kita sekitar 12 %), dan alam bawah sadar (88%). Artinya alam bawah sadar mengelola lebih banyak kehidupan kita. Ada ahli lain yang membedakan menjadi 3 (sadar, bawah sadar, dan tak sadar), namun untuk memudahkan kita sederhanakan saja hanya ada dua fungsi. Alam sadar berfungsi secara kritis memfilter segala informasi yang akan masuk ke otak, menimbang, memeriksa secara logic, menganalisis dan seterusnya. Sedangkan alam bawah sadar tidak melakukan fungsi itu, disini disimpan memori, disimpan pula program-program dan pola prilaku kita, demikian juga mengatur berbagai fungsi organ tubuh.
     Alam bawah sadar ini mirip anak kecil, ia tidak bisa membedakan antara realitas dan imajinasi. Pada saat kita rileks dan konsentrasi, secara otomatis alam bawah sadar ini akan terakses. Ini menjelaskan kenapa kreativitas munculnya pada saat kita rileks.
     Nah gejala hipnotis sebenarnya bukan hal yang aneh. Setiap hari kita ini masuk dan keluar kondisi hipnotis / trance berkali-kali, hanya saja levelnya biasanya ringan. Misal saat kita nonton TV, dimana perhatian kita terserap sepenuhnya di TV, maka kita tidak sadar akan sekeliling dan menjadi sangat tersugesti oleh TV. Pada saat kita melihat film seseorang yang diperkosa, maka kita akan sedih dan marah, padahal kita tahu itu cuma film. Namun, sekali lagi, karena pada saat nonton TV kita rileks dan konsentrasi, maka fungsi bawah sadar menjadi mendominasi, dan alam bawah sadar tidak bisa membedakan antara realitas dan imajinasi. Maka kita menjadi terhanyut dan sedih. Konyol bukan?
     Itu mirip dengan saat seorang dihipnotis, ia tahu bahwa ia bukan kucing, namun terus saja ia mengeong-ngeong, karena alam bawah sadar sudah mengijinkan si penghipnotis untuk memprogram-nya “menjadi” kucing. Sedangkan alam sadarnya sudah dibuat menjadi kurang berfungsi pada saat ia di induksi ke hypnosis state.
      Fenomena hipnotis / trance ringan juga terjadi setiap hari saat terhanyut membaca buku, nyetir di tol, mendengarkan musik klasik, pacaran sampai lupa waktu, sepuluh jam terasa sejam, dan seterusnya.


Apa Manfaat Hypnotis?
     Hypnotis bisa dimanfaatkan untuk melakukan berbagai kebutuhan :
  1. Mental reprogramming buat diri sendiri ataupun orang lain
  2. Terapi untuk berbagai penyimpangan psikologis, seperti trauma, phobia, fear, dan lain-lain
  3. Komunikasi persuasif, baik untuk mempengaruhi anak agar lebih menurut ortu, mempengaruhi teman, bawahan, atasan, calon customer agar membeli dan sebagainya.
  4. Hiburan, yakni stage hypnotism. Menggunakan efek post hypnotic untuk memunculkan berbagai situasi lucu, aneh dan tidak masuk akal di dalam panggung pertunjukkan.
  5. Medical treatment, semisal anestesi, pelancaran kelahiran, dan sebagainya
  6. Forensic, misalkan investigasi kejahatan, interview korupsi / penyimpangan di perusahaan, dll.

Apakah Hypnotis berbahaya?
     Jika dilakukan di tangan yang benar dan profesional tidak ada bahaya dan efek sampingnya. Saat ini hipnotis sudah sangat ilmiah dan modern, diteliti dan dikembangkan menggunakan metodologi yang sangat teruji. Diakui keberadaannya oleh berbagai lembaga internasional termasuk didalamnya lembaga medis.



Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.