Cabo

     Cabo adalah sebutan atau istilah untuk pakaian bekas yang diperjual belikan di daerah Tondano dan sekitarnya. Sebutan yang tentu saja terdengar sedikit aneh di telinga saya, karena untuk barang yang sama, di daerah Sulawesi Selatan disebut 'cakar'. Barang berupa pakaian bekas yang disesakkan ke dalam karung, untuk kemudian dibongkar dan digelar setiap hari pasar.
     Hari Minggu adalah hari pasar untuk si 'cabo'. Dan untuk Tondano, cabo itu digelar di sekitar pertigaan ujung jalan Tonsea Lama kampung Jawa. Itulah satu-satunya lokasi untuk gelaran dagangan itu. Dari berbagai penjuru Tondano, tukang ojek silih berganti mengantarkan penumpangnya ke tempat ini
inilah pertigaan jalan Tonsea Lama (ke kiri) dan jalan menuju Mesjid Kyai Mojo (menara mesjid terlihat di kejauhan). Halaman rumah di sekitar pertigaan jalan itu menjadi ajang gelaran 'cabo'.
 asyiknya berburu barang yang sesuai dengan kebutuhan. Butuh sedikit tenaga ekstra untuk membongkar tumpukan lalu memilah dengan teliti.
      Dan untuk yang gemar berburu cabo, yang kebetulan berada di sekitar Tondano, maka hari Minggu adalah hari yang dinantikan. Hanya sekali dalam seminggu, destinasi itu ramai menyambut pengunjungnya dari pagi hingga lewat tengah hari. Harga 'ceper' sangat sering meluncur dari mulut para pedagang. Tentu saja 'ceper' maksudnya adalah harga yang sama untuk sekumpulan item yang sama.
      "Ayo mari jo, mari.. jaket 25 ribu ceper.. dipilih-dipilih.. " begitu teriakan pedagang bersahut-sahutan. So, mari jo.. jangan sampai ketinggalan.. :-)

Cabo adalah sebutan atau istilah untuk pakaian bekas yang diperjual belikan di daerah Tondano dan sekitarnya.

Posting Komentar

...

[blogger][facebook]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.