Ikhtiar Penulis Mesjid Ikhtiar Unhas Kampus Lama

     Dekade delapan puluh hingga sembilan puluhan, Mesjid Ikhtiar Unhas yang terletak di kampus lama Jalan Sunu Makassar, menjadi basis bermacam kegiatan sosial untuk masyarakat sekitarnya. Penggerak utama kegiatan ini siapa lagi kalau bukan mahasiswa-mahasiswi yang memilih jalan dakwah dalam menyalurkan energi aktifis di kesehariannya.
     Beragam pelatihan diselenggarakan di halaman mesjid yang lapang, hingga ke ruang-ruang pertemuan yang terintegrasi dalam lingkup area mesjid. Nafas dakwah yang elegan, dengan pemahaman intelektual yang memadai, mampu mewadahi beragam bentuk pemikiran yang berkembang. Setiap perbedaan bukan menjadi materi untuk berpecah belah, melainkan untuk memperkaya pemahaman di dalam menggali lebih dalam setiap aspek pemikiran yang muncul.
     Maka sungguh suatu keindahan, ketika pola laku keberagamaan di sana di waktu itu, begitu bersahaja di dalam membaurkan setiap pemahaman individu yang bergaul di dalamnya. Belum ada patron yang cenderung sempit, mengkotakkan pemahaman beragama menjadi model 'arab' seperti yang berkembang pesat belakangan ini. Tidak ada pandangan bahwa model arab adalah model yang paling super, paling beriman, paling berhak atas surga, sehingga memandang sinis bahkan jijik kepada sesama yang tidak bemodel arab. Sungguh suatu kerinduan bisa berada di komunitas yang seperti itu. Komunitas Mesjid Ikhtiar Unhas di kampus lama Barayya.
     Salah satu dari kegiatan sosial untuk mengembangkan kualitas penggiat Ikhtiar saat itu, adalah adanya Kelompok Penulis Ikhtiar. Kopikh demikian singkatannya, melakukan pelatihan kader dalam suatu workshop pelatihan jurnalistik. Tidak tanggung-tanggung, menjaring mahasiswa-mahasiswi hampir dari seluruh Fakultas yang ada di Unhas, pelatihan dilangsungkan selama enam hari di bulan September 1986.
      Beragam materi dijejalkan untuk dipahami. Mulai dari masalah teknis tulis menulis sampai dengan masalah idealisme jurnalis, dipaparkan dengan gamblang oleh para instruktur yang sehari-harinya memang bergelut di dunia jurnalisme. Diskusi, mengerjakan tugas on site sampai bekar pekerjaan rumah memadati kegiatan selama seminggu itu.
suasana pelatihan yang diselingi diskusi-diskusi hangat.
salah satu moment yang begitu bersahaja, dinner time. Menyantap suguhan panitia yang begitu sederhana justru melahirkan keakraban diantara peserta yang berasal dari berbagai jurusan di Unhas.
beberapa instruktur yang mengarahkan workshop, bertingkah kalem ketika gabarnya hendak diabadikan.
di akhir rangkaian panjang pelatihan, beruntung saya dipilih menjadi peserta terbaik kedua di dalam pelatihan itu. Tawaran menjadi wartawan di salah satu media cetak ternama di Makassar saat itu, dengan kesadaran penuh, saya tolak.
Situasi bernegara tidak memungkinkan menerapkan idealisme jurnalis yang 'jujur dan bebas' di dalam aplikasi aktifitas jurnalistik keseharian. Negara sangat dominan, mengontrol bagaimana media massa menampilkan wajahnya ke publik.

     Salah satu materi yang diajarkan adalah membuat cerita pendek. Untuk urusan cerpen itu, rupanya beberapa instruktur menjadikan cerpen yang saya buat sebagai penunjang sehingga bisa menjadi terbaik kedua. "Ada keberanian di dalam ide yang disampaikan. Sesuatu yang sangat jarang dimiliki oleh Jurnalis sekarang ini." begitu kata salah seorang dari mereka. 
     Pernyataan yang sangat jujur juga, yang menggambarkan bagaimana galau hati para Jurnalis saat itu yang harus patuh pada rambu-rambu rezim Orde Baru yang sedang berkuasa. Nah, cerpen yang saya buat waktu itu berjudul "Kalut", bisa dibaca kembali di link ini.
 foto bersama Prof. Anwar Arifin setelah penutupan pelatiha.
saat-saat istirahat diisi dengan senda gurau yang rasanya tidak berujung. Banyak tawa di dalam kebersamaan selama pelatihan, menjadi keharuan yang menyesakkan, ketika pelatihan harus berakhir sehingga 'ngumpul' selama seminggu itu disudahi.
     Banyak nama, yang tidak terekam baik di memori saya ketika melihat arsip gambar-gambar di atas. Karenanya, saya sangat menunggu bantuan teman-teman yang kebetulan mengenal, bisa membantu menggali kesegaran ingatan di momen seminggu selama di Mesjid Ikhtiar Unhas kampus lama.
     Tentu saja, akan menjadi sangat indah seandainya ada kesempatan berkumpul kembali, untuk sekadar merajut kembali silaturahmi dari para penulis yang pernah berkiprah di Ikhtiar.

Mesjid Ikhtiar Unhas yang terletak di kampus lama Jalan Sunu Makassar, menjadi basis bermacam kegiatan sosial untuk masyarakat sekitarnya.

Posting Komentar

...

[blogger][facebook]

Author Name

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.